Untuk pencinta kulineran Jogja, sudah pasti kenal kembali dong dengan gudeg. Menu unggulan kota Jogja ini terus ngangenin dan harus dicari waktu liburan ke situ. Ada bermacam variasi gudeg yang perlu kamu coba semua. Mulai yang legendaris sampai yang di tepi jalan, gudeg di Jogja terus spesial. Coba dech gudeg basah, gudeg mercon, gudeg manggar, gudeg pawon dan bermacam gudeg yang lain.
Nah, di artikel ini Hipwee Travel akan mengulas gudeg yang cukup legendaris di Jogja yaitu gudeg Permata. Mengapa gudeg ini demikian spesial dan perlu kamu coba? Karena itu baca saja penjelasannya ya.
Ada di Jl. Gajah Mada No.2, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Gudeg Permata dipandang seperti gudeg yang legendaris dan punyai masa lalu tertentu. Masalahnya warung gudeg ini telah ‘mangkal’ semenjak tahun 1951. Persisnya warung kaki lima di muka bioskop Permata, Jogja. Warung yang disebut punya keluarga Bu Pujo ini telah jadi simbol gudeg kecuali Yu Djum. Bukan apa-apa, gudeg ini cukup istimewa sebab orang yang tiba bertandang ialah pemirsa bioskop Permata sebelumnya. Tetapi bersamaan bioskop ini ditutup, gudeg Permata masih ngangenin dan dicari pencinta kulineran dari luar atau dalam kota Jogja.
Lain dengan gudeg Jogja yang lain yang manisnya keterlaluan (kaya kamu), gudeg Permata memiliki cita-rasa yang lebih renyah dan tidak begitu manis. Gudeg ini sediakan lauk telur, krecek, tahu, sayap ayam, dan daging ayam yang jika kamu alami seakan ada kuah kental dengan struktur halus yang renyah. Ehm, rasa-rasanya benar-benar membangkitkan hasrat. Ingin tambah lagi dech. Hehehe.
Selaku tempat makan yang membuka saat malam hari, kamu harus lihat agenda bukanya ya. Janganlah sampai kecepetan atau telat. Gudeg Permata yang saat ini sudah lumayan luas ini membuka start pukul 20.30 sampai 02.00 pagi hari. Harga 20 beberapa ribu bergantung lauknya ya. Nyaris tiap hari, warung makan legendaris ini ramai sekali. Masa lalu dan kenangan waktu periode muda menonton bioskop di sini akan membuat gudegnya semakin nikmat.
